Selasa, 29 November 2011

"Toilet Executive"

Mungkin sebagian orang menganggap biasa keberadaan toilet executive. Tetapi, buat saya itu cukup mengejutkan. Ternyata toilet juga ada pengklasifikasiannya, seperti kasta saja.

Selama ini, keberadaan toilet executive baru dalam bayangan saja. Tetapi, ternyata orang Indonesia itu cukup kreatif dan inovatif karena di salah satu pusat perbelanjaan ternama di daerah Jakarta Utara (ITC Mangga Dua) sudah ada loh toilet itu.

Jika toilet biasa yang termasuk fasilitas pusat perbelanjaan tidak memungut biaya. Berbeda dengan Toilet Executive ini, setiap pengguna jasa diwajibkan membayar biaya sebesar Rp 2.000 per orang.

Tetapi, tenang saja, dengan membayar Rp 2.000 per orang tidak hanya dapat menggunakan toilet. Namun, juga mendapatkan satu pak tissue. Sehingga, tidak perlu risih karena tidak ada tissue. Sebab, bagi kaum hawa tissue adalah barang wajib saat akan ke toilet. Mengingat, kondisi toilet umum yang tidak terjamin kebersihannya.

Uniknya, Toilet Executive ini tidak hanya disediakan untuk kaum hawa. Sebab, ternyata toilet jenis ini juga disediakan bagi kaum adam.

Dengan biaya yang sama, yaitu Rp 2.000 per orang, kaum adam juga akan mendapatkan fasilitas yang sama, seperti satu pak tissue.

Hanya saja, cukup disayangkan, saya tidak sempat melihat bagian dalam Toilet Executive tersebut karena sudah tutup. Sehingga, tidak dapat menggambarkan bagaimana kondisinya. Apakah kebersihannya lebih terjamin daripada toilet umum biasa.

Tetapi, dari pengamatan di lapangan sepertinya memang banyak pengunjung ITC Mangga Dua yang memilih menggunakan Toilet executive tersebut. Sebab, dalam kondisi tutup masih banyak calon pengguna jasa yang datang.

Berbicara mengenai bisnis toilet memang cukup menggiurkan. Berdasarkan blog milik Yusuf Sofyan (yusufsofyan.blogspot), hampir 75% orang hidup diluar rumah selalu membutuhkan toilet. Sehingga, akan sangat menggiurkan karena cepat mendatangkan rupiah.

Selain itu, lanjut Yusuf, dari sisi konsumen dapat dipastikan 30% orang yang berpergian selalu memanfaatkan fasilitas toilet, selama tersedia fasilitas toilet yang memadai.

Yusuf menghitung, jika dalam sehari terdapat 500 pengunjung dengan rata2 membayar Rp 1.000. Berarti, sudah mendapatkan pemasukan sebesar Rp 500.000. Kemudian, setelah dipotong bagi hasil 30% dan cadangan biaya operasional harian maka dapat mengantongi bersih sebesar Rp 200.000. Dikalikan 30 hari jadi pendapatan bersih sekitar Rp 6 juta perbulan.

Tetapi, Yusuf mengatakan hitungan tersebut masih hitungan kotor.

Yusuf menyarankan untuk memulai bisnis toilet. Pertama, yang harus dilakukan adalah mendatangai dinas-dinas terkait seperti Dinas pasar, dinas pariwisata, dinas perhubungan atau dinas Pekerjaan umum untuk diajak kerjasama dalam pengelolaan toilet umum.

Selain itu, kerjasama bisnis juga dapat dijalin dengan pusat-pusat keramaian dan pelayanan masyarakat seperti Terminal, pasar, stasiun, tempat wisata dll adalah lokasi dimana toilet umum biasanya berada.

Tetapi, Yusuf mengingatkan berhasil atau tidaknya bisnis toilet umum juga terletak pada fasilitas toilet yang bersih, sehat dan nyaman. Sehingga, pengelolaan toilet umum sangat perlu diperhatikan.

Selamat Mencoba....